H2 Superba Krill Oil Membuat Hidup Jadi Lebih Hidup

Bolehlah bergaya. Tapi usia tak akan bisa menutupinya. Begitu sih kata sohib sekantor. Melihat aktivitas saya yang luar biasa. Di kantor mulai pagi hingga malam. Memeriksa lembar demi lembar data isian evaluasi harian karyawan. Belum lagi mengolah menjadi data elektronik di komputer.

Inilah Hidup

Alhamdulillah. Entah berapa laksa kata itu muncul dari mulut dan hati saya. Sejuta kali pun rasanya tak cukup. Untuk ungkapkan rasa syukur saya atas kemuliaan yang diberikan kepada kami, saya dan Ana putri kami. Allah Ta’ala selamatkan kami dari malaikat maut yang telah berdiri di atas dada saya.

Tips Dan Info Wisata Murah Ke Flores

Asita DK, siapa sih para pecinta jalan-jalan yang tak kenal beliau? Mantan Wartawati harian Kompas dan Tabloid NOVA ini cukup kenyang pengalaman menulis kisah perjalanan. Buku ‘Menyambut Pagi di Bromo, Melepas Penat di Raja Ampat‘ (Gramedia: 2013) menjadi buku perjalanan pertama selepas masa pensiun. Satu buku perjalanan saja rupanya belum memuaskan dahaga beliau untuk menulis… Read More Tips Dan Info Wisata Murah Ke Flores

Ibu Tangguh Tanpa Mengeluh

Tak terasa, sudah lima tahun ayah mertua tinggalkan kami semua. Meninggalkan lima orang anak yang masih yatim. Sementara baru empat orang anak diantara 10 anak yang sudah menikah. Termasuk istri saya yang merupakan anak tertua dari 10 bersaudara tersebut. Dan tentu saja, ibu mertua saya, ibu Zahroh demikian kami memanggilnya.

Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia Untuk Indonesia

  Hore…hujan telah datang. Bersiap mencari pedang untuk berperang. Bukan menyerang musuh atau membunuh teman. Tapi bersiap diri untuk membela diri saat nyamuk Aedes aegypti datang menyerang. Sebait puisi di atas adalah gambaran suasana hati seorang blogger. Yang harus mengejar setoran (tulisan) di saat jam menunjukkan pukul 07.00 – 10.30 Wib. Waktu ideal untuk ngedraf… Read More Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia Untuk Indonesia

Kenangan Itu Masih Ada

Perlahan kakiku melangkah dengan pasti. Entahlah, tiba-tiba rasa kaget itu semakin membuat tekadku untuk menemuimu. Menepis puluhan tahun kenangan yang mungkin sempat membuatmu membenciku. Atau karena aku terbawa perasaan saja. Justru akulah yang sebenarnya membencimu. Enam tahun bukanlah masa yang pendek untuk saling memendam hati. Meski pada akhirnya semua harus dikatakan apa adanya.