Pagi itu, suasana di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang cukup lengang. Meskipun ratusan mobil tanki BBM yang ke luar dan masuk melakukan aktivitas. Maklum, dengan luas ratusan hektar keberadaan mobil-mobil tersebut seolah ‘tertelan’ oleh luasnya areal. Apalagi dengan sistem zona yang diwakili dengan pintu masuk sesuai dengan keperluan masing-masing.
Mengajarkan anak untuk bersedekah, tentu bukanlah hal yang mudah. Sebab untuk mengawali, orangtualah yang seharusnya memberikan contoh. Hal ini sebagaimana ungkapan Dokter Hermawan, saat mengajak ketiga anaknya untuk mengikuti acara Donasi Peduli Palestina di Masjid Al-Muqorrobin (14/6) kemarin. Mengajak mereka untuk berdonasi bagi saudara mereka di Palestina.
Masjid kami tidaklah besar. Al-Muqorrobin (orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah), demikian nama masjidnya. Lokasinya hanya 100 meter di sebelah utara Pasar Brangkal, Kecamatan Sooko Mojokerto. Jamaah intinya pun tak terlalu banyak. Hanya sekitar 23 keluarga.
Perkembangan dan kemajuan IPTEK seolah menjadi buah simalakama bagi kita. Para orangtua pasti akan berpikir keras agar dapat mengikuti perkembangan itu untuk kemajuan pendidikan anak-anaknya. Apalagi bagi mereka yang memiliki anak lebih dari satu orang. Persoalan biaya hidup akan menjadi masalah yang sangat serius.
Banyak orang bingung ketika berbicara tentang asuransi. Sebagian sudah paham bahwa asuransi adalah proteksi yang diperlukan. Namun, mencari produk yang sesuai dengan keperluan tersebut menjadi persoalan lain. tak sedikit konsumen yang salah membeli produk asuransi. Kesalahan terbesar adalah membeli perlindungan yang lebih kecil dari kebutuhan. (Joice Tauris Santi)
Waktu menunjukkan pukul 06.45 Wib, saat saya tiba di Pasar Baru Lawang. Sempat berkeliling sejenak melihat kesibukan pagi para pedagang. Entahlah, sudah berapa tahun saya terakhir mengunjunginya. Pemandangan bersih terakhir yang sempat terekam di kepala beberapa tahun lalu, tiba-tiba sirna.
matahatiku 