Info Stok Darah di PMI Se-DIY


donor

Kebutuhan informasi masyarakat yang membutuhkan transfusi darah, kini sudah lebih dipermudah. Sebagaimana inovasi yang dilakukan oleh Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini sekaligus menjadi inovasi yang kiranya dapat dicontoh oleh UDD PMI lainnya. Kesemuanya itu dilakukan untuk lebih meningkatkan layanan UDD PMI se-DIY kepada masyarakat. Sehingga masyarakat pun lebih antusias lagi untuk berperan serta dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh PMI. Khususnya partisipasi dalam memberikan darah melalui donor darah.

Cara mendapatkan informasi persediaan darah di PMI se-DIY :

1. Darah lengkap (whole Blood), ketik INFO STOK WB
2. Sel darah merah pekat (Packed Red Cell), ketik INFO STOK PRC
3. Konsentrat Trombosi (Thrombocyte Concerate), ketik INFO STOK TC
4. Plasma Cair (Liquid Plasma), ketik INFO STOK LP
5. Eritrosit Cuci (Washed Erythrocyte), ketik INFO STOK WE
6. Plasma segar beku (Fresh Frozen Plasma), ketik INFO STOK FFP
7. Seluruh golongan darah, ketik INFO STOK
8. Jadwal Unit mobil donor darah, ketik INFO MU
9. Kapan anda donor kembali, ketik INFO DONOR

.

Format tersebut berlaku di semua Unit Doroh Darah (UDD) di Yogyakarta dan dikirim melelui nomor HP :

  1. UDD PMI Kota Yogyakarta : 085741550000
  2. UDD PMI Sleman : 085643063506
  3. UDD PMI Kulon Progo : 085601401204
  4. UDD PMI Gunungkidul : 0811259251
  5. UDD PMI Bantul : 08562554563

.

Untuk diketahui juga bahwasannya PMI melalui Unit Donor Darah tidak pernah melakukan aktivitas jual/beli darah. Anggapan yang sangat keliru juga marak di masyarakat awam bahwa “PMI menjual darah”. Untuk pasien yang membutuhkan stok darah untuk transfusi, sarana layanan kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) akan meminta pasien (baca: keluarga) pasien untuk menghubungi UDD PMI setempat. Selanjutnya jika stok/ketersediaan darah yang diperlukan ada, keluarga pasien dapat langsung membawa kantong darah yang diperlukan. Tentu saja akan dikenakan juga biaya administrasi yang dihitung berdasarkan jumlah kantong darah tersebut.

Anggapan bahwa biaya administrasi sebagai biaya pembelian adalah sepenuhnya tidak benar. Sebab biaya administrasi yang dikenakan tersebut sebenarnya adalah sebagian kecil dari biaya ganti proses darah hingga siap ditransfusikan. Biaya proses pengolahan darah hingga ‘siap pakai’ tersebut memerlukan biaya yang cukup besar. Kekuarangan untuk biaya proses pengolahan darah itulah diperoleh dari berbagai sumber. Dukungan masyarakat lewat sumbangan Bulan Dana PMI, bantuan pemerintah, maupun bantuan lain yang tak mengikat itulah sebagai sumbernya.

Selanjutnya, jika ketersediaan darah di UDD PMI sedang kosong, maka pihak keluarga biasanya diminta untuk menyiapkan pendonor. Di sinilah biasanya banyak para ‘oknum’ yang tak bertanggung jawab, meminta ‘bayaran’ kepada keluarga pasien untuk dapat diambil darahnya. Aktivitas ‘negosiasi’ tersebut jelas sama sekali tak ada hubungannya dengan PMI.

Sementara untuk di wilayah Provinsi DIY, para keluarga pasien yang membutuhkan sebenarnya bisa menghubungi unit-unit KSR Perguruan Tinggi. Mereka dengan suka rela akan mengerahkan anggotanya untuk dapat membantu. Pun demikian dengan Keluarga Donor Darah yang ada di UDD PMI Kota Yogyakarta. Dengan database yang dimiliki, dapat memantau anggotanya yang siap membantu untuk donor darah dalam kasus-kasus cito (mendesak).

Tinggalkan komentar