di rumah ibu
aku tatap kembali meja dan kursi satu demi satu
masih saja seperti kemarin
gema takbir, tahlil dan tahmid
masih saja belum mampu manyatukan kami
seperti puluhan tahun yang lalu, namun
masih saja doa panjang aku lantunkan
tuk sebuah harapan tentang cengkerama malam
saat menunggu tunaikan shalat idul fitri bersama-sama
di tanah lapang di belakang rumah
di rumah ibu
masih saja aku tumbuhkan harapan
di hati anak-anak kami
semangat kembali ke rumah ibu itu ada
rumah yang dapat bercerita, bahwa
bapak dan ibu mereka dipertautkan kasih
yang tiada terbatas oleh kakek nenek mereka
di rumah ibu
masih saja pedati tua itu setia lewat di jalan depan
berjalan tertatih-tatih menanggung beban hidup
yang tak lagi dirasakannya, sebab
dengan seulas senyum ikhlas penariknya
mengabarkan tentang indahnya
masa kecil kami
Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya mas… Semoga bisa berkumpul bersama keluarga
Besar tercinta
indahnuria.com
Aamiin. Masih tetap berdoa semoga bisa demikian, Mbak.
Matur nuwun. Semoga Mbak Indah jg bisa kumpul2 lagi dg kita di Indinesia. Kangen dg kehebohannya. 🙂