Conato Bakery, Tempat Nongkrong Anak Muda Genteng Banyuwangi


2 hari, 3 malam menyusuri jalanan sepanjang Banyuwangi. Ada perasaan yang kadang sukar dilukiskan dengan kata. Paling tidak dari foto yang berseliweran bisa terbaca suasana hati. Bagaimana rasanya mendapatkan kejutan hadiah sekantong Blues dari Pak Iwan. Mendapatkan kesempatan memukul kenthongan di Sanggar Genjah Arum atau kaos yang bertuliskan ‘Kopai Osing’.

Semua orang yang bergelut dengan kopi di Indonesia, seharusnya tahu dengan pak Iwan. Salah satu diantara 4 orang master kopi dunia yang berasal dari Banyuwangi. Bagaimana mengangkat Kopi Osing sebagai salah satu ikon kuliner di Banyuwangi. Saat ini dengan kreasinya juga, diciptakan berbagai varian makanan atau minuman yang berbahan kopi Osing.

Kembali disongsong oleh Pak Iwan yang heboh dan ada-ada saja. Tak habis juga rupanya cerita kemarin. Bukan lagi cerita tentang kopi. Lebih dari itu, betapa begitu cintanya beliau dengan Banyuwangi. Meski telah melanglang buana. Kecintaan seorang pria perlente dengan mata minimal (demikian beliau dengan nada guyon kepada saya). Satu-satunya orang asing yang bisa memiliki lahan di Desa Adat Osing Kemiren. Bahkan dengan semangat juang tinggi mengumpulkan berbagai prototipe rumah adat khas Osing.

Conato Bakery, cafe terkeren di Genteng Banyuwangi. (dok. pribadi)
Conato Bakery, cafe terkeren di Genteng Banyuwangi. (dok. pribadi)

Kali ini giliran Conato Bakery dan Conato Cafe, terletak Jl. Gajah Mada Genteng, tepat di jantung kota. Sejak di jalan raya kami sudah disambut dan dijemput oleh Pak Iwan. Aduh, jadi bagaimana begitu. Suatu kehormatan bagi kami. Seolah beliau adalah sahabat lama kami yang sudah lama tidak bertemu. Menginspirasi, pasti rekan blogger lain pun akan mencatat itu.

7

Setelah mencari posisi ideal masing-masing. Mulailah sajian berdatangan. Pemanasan berupa fried potato on a stick sepiring langsung mendarat. “Sambil menunggu sajian utama yang sedang kita siapkan, pak,” demikian sang manajer memberitahukan kepada saya. Tak sia-siakan suguhan tersebut tentunya. Sambil setengah narsis berkeliling mengamati penataan interior cafe. Perpaduan antara bakery dan cafe. Ruang minimal dapat disulap sedemikian rupa menjadi beberapa bagian.

8

Meski baru beberapa bulan saja, ternyata peminatnya cukup tinggi. Di Banyuwangi juga ada tempat sejenis. Tapi pelanggan kadang lebih memilih untuk tempat kongkownya. Begitu koko manajer yang saya lupa namanya, sebab buru-buru ‘maksa’ foto bareng.

Suasana cukup ramai dengan pembeli, meskipun hari Ahad. Terlihat tak ada waktu sebentar saja para pramusaji dan koki menghentikan aktivitasnya. Terus bergerak karena pesanan tak pernah berhenti. Ditambah dengan keributan yang kami timbulkan. Tambah seru jadinya. Hi…7x.

9

Setelah menunggu sekitar 15 menit, makan malam pun digelar. Sajian andalan Chicken Black Paper plus special drink berupa jus krim alpukat kami libas. Black papernya terasa begitu semriwing di kerongkongan. Meski saya sendiri nggak nyadar bahwa di piring saya minus saus sambel. Sebab saya masih bisa mencolek dari piring fried potato.

10

Tak sampai 20 menit, tandas juga akhirnya.Upss ternyata masih belum usai juga.Dessert berupa coklat rum yang mungil tersaji dengan apik menyusul. Tentu saja bagi yang sudah tak sanggup untuk menutup, dapat dikemas dengan mini box untuk oleh-oleh pulang.

Oh begitu bahagianya kami. Menutup malam terakhir dengan keramahan tingkat internasional dari seorang Dewa Kopi. Tanpa basa-basi, kembali menularkan ilmunya. Tentang bagaimana seharusnya kita dapat manfaatkan sampah banner untuk menjadi katong atau wadah. Tetap berguna dan elegan meski dengan harga yang amat murah.

Malam pun beranjak, tak terasa kami pun harus berpamitan. Pukul 21.45 Wib kami berpisah secara fisik. Kembali kami bersalaman penuh kehangatan. Mengalahkan dingin malam yang mulai menyergap. Sekali lagi matur nuwun Pak Iwan. Begitu menjadi berartinya kami di hadapan anda.

Pulang dengan Selaksa Kenangan.

4 respons untuk ‘Conato Bakery, Tempat Nongkrong Anak Muda Genteng Banyuwangi

  1. Tempat Nongkrong favorit buat kami sekeluarga klu berlibur ke banyuwangi kusus nya di Daerah Genteng … Tempat nya, makanan nya dan sajian nya Ok … Tapi sering tolah toleh belum terpampang sertifikat Halal nya , punya kah ? / Halal kah ?

Tinggalkan komentar