Hotel-hotel baru bermunculan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Beragam konsep diusung untuk memanjakan para konsumen atau calon konsumen. Demikian juga dengan Hotel Tentrem Yogyakarta. Hotel yang memiliki desain begitu apik dan mewah berkelas. Sangat sesuai dengan penampilannya sebagai hotel bintang 5. Berbagai fasilitas utama dan penunjang pun disediakan.
Mengawali di bulan Juni kemarin, hotel yang terletak di Jl. AM Sangaji No. 72 A ini memperkenalkan sebuah outlet baru yakni Warung Kopi & Teh Sido Muncul. Mengambil lokasi di area lobby luar, sebagai upaya manajemen untuk menggaet para eksekutif muda. Kongkow ditemani minuman khas racikan Warung Kopi Sidomuncul Hotel Tentrem. Meskipun berlokasi pada sebuah hotel bintang 5, namun harga yang ditawarkan bisa bersaing dengan kaki 5.
Dengan lokasi di area balcony, pengunjung bisa merasakan suasana santai dan menikmati aneka pilihan menu yang menggugah selera. Selain itu, konsep outdoormemang sengaja dipilih karena sedang banyak diminati. Selain pengunjung hotel, tentu saja diharapkan pengunjung reguler juga dapat menyukai tempat ini. Hal itu menjadi satu keniscayaan, karena view yang luas dan pemandangan ke arah kolam renang jika menengok ke bawah akan membuat mata menjadi nyaman.
Menurut Supardan, Manager Baverege Tentrem, Warung Kopi & Teh Sido Muncul ini menyajikan aneka variasi minuman dengan penyematan nama-nama yang unik di setiap menunya. Aneka pilihan yang tersedia adalah Kopi Monconegoro, Kopi Panas Adem, Teh Campur Sari, Wedang Seger, Wedang Bregas dan S’Karepmu (baca: Sak Karepmu).
Khusus untuk Jahe Gendeng, saat ini termasuk minuman maskot. Rasa jahe yang dikombinasikan dengan ramuan jamu khas Sido Muncul membuat aroma yang begitu khas. Rasa jahe juga menjadi yummy. Sangat cocok jika tubuh kita sedang kedinginan atau membuat hangat tubuh kita. Maka tak ada salahnya, memilih menu ini sebagai pembuka makan kita.
Oh ya, satu lagi ‘minuman maut’ yang patut dicoba adalah ‘Kembang Prawan’. Bagi Anda yang sudah menikah, pasti akan rasakan sensasi yang sungguh ‘enak gila’. Saya pun sempat ngakak setelah nyruput pertama kali. Butuh beberapa menit untuk mengembalikan kesadaran saya. Ha….7x. Sungguh baru pertama kali seumur hidup merasakan sensasi minuman seperti ini.
Varian Kopi Monco Negoro ditawarkan dari harga 20-an hingga 80-an ribu. Kopi Luwak, Expresso, Black Coffee, Coffe Latte dan Capuccino disajikan dengan cita rasa khas dan berbeda. Demikian juga untuk varian Kopi Adem Panas dengan menu Urip Ayem hingga Kopi Andrawina. Semua menu itu menjadi ragam pilihan yang akan memanjakan para pelanggan. Rasanya benar-benar unik dan tidak akan bisa ditemukan di aneka es krim sehat ini merupakan kreasi terbaru dari F&B Department yang harus dicoba karena tempat
Sementara untuk varian Teh Campur Sari ada tiga menu pilihan: Jahe Gendeng, Taman Sari dan Teh Monco Negoro. Semua dibandrol dengan harga 20 ribuan. Sedangkan Teh Monco Negoro terdapat 12 pilihan mulai dari English Breakfast Tea hingga Peppermint Leaves Ceylon Cinnamon. Semuanya dibandrol dengan harga sama 30 ribu.
Outlet Warung Kopi & Teh Sido Muncul ini juga menyediakan menu masakan hasil kombinasi dari masakan modern dan tradisional. Hal ini rupanya telah menjadi tren untuk beberapa hotel Yogyakarta. Menyediakan makanan atau minuman khas sesuai karakteristik hotel yang dicitrakannya. Untuk menu cemilan atau makanan ringan dinamakan dengan Cemilan Tentrem.
Harga yang dibrandol sangat bersahabat lagi. Cukup dengan 20 ribuan bisa menikmati berbagai variasi menu Cemilan Tentrem. Mulai Ayam Goreng Gurih, Martabak Ayam hingga Bubur Sumsum dan Bubur Ketan Hitam. Total ada 12 menu yang akan membuat lidah kita akan selalu penasaran ingin mencoba menu lainnya. Jadi jika berkesempatan berkunjung ke Jogja, jangan lewatkan juga untuk mampir ke Warung Kopi Sidomuncul Hotel Tentrem Yogyakarta.
matahatiku 
Aduh penampakan coffee latte itu menggoda sekali. Makanan dan minumannya saya pikir juara semua nih. Namanya juga aneh-aneh.
Makin banyak hotel tentu makin bersaing harganya. Tapi ya mbok dibatasi. Lama-lama Yogyakarta ini kebanyakan hotel. Lalu merusak pemandangan kota. Kan ini bikin kota gak sedap lagi.
Lattenya memang nagihi. Tapi sayang, dompetnya hrs sering2 ditengok. 😀
Hotel kalo lingkar ringroad sih masih bisa dimaklumi. Tapi yg di dalam kota itu lho, kok msh saja diizinkan. Apalagi pakai merobohkan situs cagar budaya.