Scotch Egg Menu Andalan Stilrod Cafe Surabaya


Menu favorit baru Stilrod Cafe Surabaya. (dok. pribadi)
Menu favorit baru Stilrod Cafe Surabaya. (dok. pribadi)

Scotch Egg‘, apaan sih? 2 kata yang mungkin agak asing di pendengaran kita. Jika 2 kata itu dipisah, tentu acap kali kita mendengarnya. Kali ini, 2 kata asing itu berhasil dikolaborasikan dengan apik di Stilrod Cafe. Lha, kok bisa? Ya bisa dong!

Untuk menjawab rasa penasaran, sedikit saya akan bercerita. Tentu ceritanya bukan cerita fiksi. Dengan bunga-bunga kata yang bisa membuai sukma. Tapi ini adalah pengalaman mencicipi sebuah masakan. Lebih tepat, mencicipi sebuah jajanan khas Stilrod Cafe Surabaya. Yang disajikan secara apik dan cita rasa eksklusif.

Nah, bicara eksklusif, tentu harganya eksklusif juga bukan?

Seporsi 'Scotch Egg' berisi 4 butir. (dok. pribadi)
Seporsi ‘Scotch Egg’ berisi 4 butir. (dok. pribadi)

Tunggu dulu teman. Masalah harga tentu relatif. Saya lebih suka menyebutnya ‘terjangkau’. Sebab dengan sajian yang luar biasa. Tentu tak pantas juga dipatok dengan harga murahan. Apalagi jika beberapa bahan dan bumbu harus diimpor. Sekali lagi saya tekankan, diimpor. Namun sebagai cafe style baru di Surabaya, Stilrod Cafe, tetap menawarkan berbagai menu dengan harga bersahabat.

Pada tulisan terdahulu tentang Stilrod Cafe, saya menjanjikan akan menuliskan sebuah menu istimewa. Menu ini hadir di bulan Sepetember 2014 ini. Berhasil disajikan secara ciamik oleh chef Rahmat. Meskipun termasuk menu baru, sambutan sangat positif diperoleh. Hal ini terlihat dari jumlah pemesanan yang jumlahnya cukup signifikan.

Dipatok dengan harga 24 ribuan tentu tak akan mengecewakan. Sensasi rasa tentu tak akan sebanding dengan citarasa yang diperoleh. Di sinilah, salah satu nilai lebih dari Stilrod Cafe. Tak akan bosan untuk selalu bereksperimen. Menyuguhkan menu-menu baru untuk periode waktu tertentu. ‘Kearifan lokal’ dalam menggarap menu pun sangat diperhatikan. Meski tetap tak akan meninggalkan British style-nya.

Ambil, Potong, Cocol dan Hap

Tanpa berpanjang kata, saya akan bercerita ya…

Membedah cita rasa sejati ‘Scotch Egg’. (dok. pribadi)
Membedah cita rasa sejati ‘Scotch Egg’. (dok. pribadi)

Bahan utama Scotch Egg adalah telur dan daging (Australian sirloan beef). Kalau biasanya kita membalut telur matang dengan rabuk telur dan tepung, maka ini cukup beda. Balutan daging sapi yang diasap dengan teknik tertentu. Tidak lupa bumbu rahasia tetap menemani dengan setia. Disertakan pula dua macam saus: netral dan pedas. Jika para mates merasa kurang dengan saus yang disertakan, boleh nambah kok.

Saat pertama kali melihat, kok seporsi cuma 4 biji? Jangan keliru ya. Ketika saya membuka pada butiran pertama, cukup besar juga ternyata ukurannya. Maka jika para mates tidak benar-benar lapar, dijamin 4 biji itupun tak akan habis. Aroma asap rempah dari balutan daging langsung menyeruak. Apalagi Scotch Egg disajikan dalam kondisi panas.

Membelah, mencocol dengan 2 macam saus dan…hap!! O la la, terasa hingar bingar rasa di dalam mulut. Lalu tak sabar untuk segera menyelesaikan tugas berikutnya. Menghabiskan sampai tandas Scotch Egg yang tersedia di meja. Rasa asin yang khas, gurih, manis serta pedas saus begitu seimbang. Sehingga tak akan membuat lidah mati gaya.

Menyantap Scotch Egg ditemani O'Coffe Frappe. (dok. pribadi)
Menyantap Scotch Egg ditemani O’Coffe Frappe. (dok. pribadi)

Apalagi saat menikmatinya, saya ditemani dengan segelas O’Coffee Frappe. Pasti terasa begitu menggoda siapa saja yang melihatnya. Tekstur balutan dagingnya lembut. Sementara telur diberi saus khusus yang nempel di atasnya. Perpaduan telur dan daging plus saat dikunyah akan terasa gurih dan nikmat. Saya pikir para manula atau anak-anak pun akan menyukai ini.

Oleh karena itu, sangat layak jika Scotch Egg menjadi pilihan menu favorit di bulan September ini. Tak menutup kemungkinan, menu ini juga menjadi rekomendasi para mates. Satu hal yang belum diberikan tanda khusus pada buku menu. Sebab di buku menu hanya memuat dua tanda. Satu tanda merupakan rekomendasi dari chef atau baristas. Sementara tanda yang lain adalah British Autenthic (cita rasa asli Inggris).

NCreme Brulee sebagai Pilihan Dessert

Creme Brulee yg yummy. (dok. Stilrod Cafe)
Creme Brulee yg yummy. (dok. Stilrod Cafe)

Oh ya, hampir ketinggalan. Untuk pilihan hidangan penutup, saya rekomendasikan Creme Brulee. Merupakan makanan tradisional Italia. Tapi di Stillrod Cafe disajikan dengan campuran khusus. Terlihat teksturnya begitu rapuh. Namun saat mulai dinikmati. Rasa manis dan kelembutannya menyeruak utuh.

Wadahnya cukup kecil disajikan. Namun sensasi besar yang menyertai akan menjadi pembeda. Para mates pasti akan jatuh hati juga dengan menu penutup ini. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika mencoba yang satu ini.

Cukup lengkap bukan? Jika masih penasaran, langsung saja datang ke Stilrod Cafe. Letaknya pas di pinggir jalan Raya Darmo Surabaya. Cuma 50 meteran dari Taman Bungkul. 100 meter ke arah utara jika berjalan dari Masjid Al-Falah Surabaya. Tapi ingat, jam buka mulai sore pukul 16.00 Wib. Tutup tengah malam, pukul 24.00 Wib. Namun menurut mbak Ovie selaku manajer marketing, direncanakan akan buka siang di tahun ini. Hal itu dilakukan atas banyaknya permintaan dari para mates tentu saja. Kita tunggu saja ya….

Tinggalkan komentar